SUMBAR, - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah bersama sejumlah kepala OPD, kunjungan kerja ke beberapa nagari di Kabupaten Limapuluh Kota.
Bertepatan dengan momentum Iduladha 1443 H, Mahyeldi dan sejumlah pejabat OPD ‘berkantor’ selama dua hari (10-11 Juli 2022) di nagari-nagari yang berbatasan dengan Provinsi Riau tersebut.
Rombongan Gubernur Mahyeldi disambut di Masjid Raya An-Nur Nagari Sialang, Kecamatan Kapur IX, Minggu (10/7/2022). Pada kesempatan ini, Mahyeldi menyampaikan beberapa program pembangunan infrastruktur dan program pertanian, khususnya soal gambir yang menjadi potensi terbesar di Sialang dan Kecamatan Kapur IX pada umumnya.
Ini merupakan kunjungan Mahyeldi yang kedua kalinya ke Masjid Raya An-Nur, Nagari Sialang. Sebelumnya Gubernur Mahyeldi berkunjung, sekitar setengah tahun lalu. Waktu itu, juga membicarakan tentang persoalan gambir.
“Insya Allah kita akan canangkan tahun ini konsep penyelesaian masalah gambir ini. Sehingga ke depan masalah perekonomian masyarakat lebih baik lagi, ” harap Mahyeldi.
Selain membicarakan produksi gambir, Mahyeldi juga menyampaikan rencana pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Provinsi Sumbar dan Provinsi Riau.
“Jika akses jalan sudah dibangun, di daerah ini kita harus bangun fasilitas berupa sekolah, seperti SLTA Boarding, sehingga anak-anak yang berasal dari Limapuluh Kota dan perbatasan Riau bisa bersekolah. Mendirikan Puskesmas rawat inap di Kecamatan Kapur IX, dan membangun Pasar Raya Kapur IX, ” ujar Mahyeldi.
Lebih lanjut, Mahyeldi menyampaikan bahwa kunci kesejahteraan masyarakat adalah terbukanya akses infrastruktur jalan. Sebab, kata dia, dengan lancarnya akses jalan ke Kecamatan Kapur IX akan memudahkan pendistribusian hasil pertanian masyarakat ke beberapa daerah yang terhubung dengan Kapur IX seperti Kabupaten Pasaman dan Provinsi Riau.
Gubernur juga mengatakan, pendidikan yang berkualitas dan pembelajaran agama merupakan suatu hal yang perlu menjadi perhatian. Apalagi, lanjut dia, di Kecamatan Kapur IX akan dibangun sekolah berkonsep rumah tahfiz.
Tujuan dibangun sekolah tersebut, untuk mewujudkan misi Pemkab Limapuluh Kota, yaitu menjadikan rumah tahfiz sebagai pelajaran muatan lokal di sekolah tingkat dasar (SD) dan tingkat menengah pertama (SMP).
“Seperti hasil diskusi saya dengan Bupati, bahwa saat ini jumlah SD Negeri di Kabupaten Limapuluh Kota mayoritas dipenuhi dengan Sekolah Islam, hal ini menandakan kesadaran masyarakat di sini akan pendidikan yang berkualitas dan pendidikan Islam merupakan suatu hal yang mereka harapkan. Mudah-mudahan niat baik untuk mendirikan pesantren disini akan berjalan lancar sesuai dengan harapan, ” ungkap Mahyeldi.
Perantau Bangun Pesantren
Sama halnya seperti yang disampaikan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin. Kepedulian masyarakat Kapur IX pada pendidikan membawa niat para perantau dari Kapur IX membangun pesantren. Seperti yang dilakukan oleh Dedi Armen, perantau Minang di Yogyakarta yang ingin mendirikan rumah tahfiz yang berkonsep surau di Nagari Sialang.
“Walaupun letak Nagari Sialang sangat jauh di pedalaman, tapi kepedulian para perantau soal kemajuan Nagari Sialang sangat tinggi. Mereka menyadari bahwa di nagari ini banyak lahir tokoh-tokoh penting sperti Prof. Aziz Al Hayni dan Bupati Limapuluh Kota yang pernah menjabat tahun 1992, ” tuturnya.
Bupati Safaruddin juga mengucapkan terima kasih atas inisiasi Gubernur Mahyeldi yang membawa rombongan OPD dari Provinsi Sumbar demi melihat kondisi dan keadaan di Nagari Sialang dan Galugua.
Ia berharap dengan hadirnya OPD, pengembangan kawasan di bagian Timur Limapuluh Kota ini dapat membawa kemudahan akses jalan Sumbar - Riau, pertumbuhan wilayah, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik ke depan.(**)