SOLOK KOTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggelar sosialisasi tahapan Pilkada tahun 2020 melalui cerdas cermat antar Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat se-Kota Solok, Sabtu, 14 November 2020.
Kegiatan yang digelar di Area Objek Wisata Alam Terbuka Pulau Belibis Kota Solok, Sumatera Barat itu dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Kota Solok Triati, S.Pd.
Pelaksanaan cerdas Cermat dalam bentuk Rangking 1 itu juga dihadiri Anggota Bawaslu RI Devisi Penindakan Pelanggaran Dr.Ratna Dewi Pettalolo, SH, MH, Pimpinan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Kepala Sekretariat Bawaslu Kota Solok Agustin Melta, S.Sos, guru pendamping masing-masing sekolah, serta staf Bawaslu Kota Solok.
Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Kota Solok mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan ajang belajar bagi pemilih pemula khususnya para pelajar yang sudah memenuhi syarat memiliki hak pilih, tentang proses dan cara berdemokrasi di negara kita.
“Diharapkan pengetahuan yang didapat dalam pelaksanaan kegiatan ini disampaikan dan disosialisasikan kepada teman-teman, keluarga serta lingkungan sekitar, ” harap Tri.
Triati juga menyampaikan hal-hal terkait tahapan pelaksanaan Pilkada tahun ini. Dikatakannya, dari 270 daerah se-Indonesia peserta Pilkada serentak tahun 2020, di Provinsi Sumatera Barat yang menjadi peserta yaitu sebanyak 13 Kabupaten/Kota ditambah Provinsi.
"Saat ini tengah berlangsung tahapan kampanye, yang mana untuk pelaksanaannya harus memiliki STTP dari lrmbaga Kepolisian, " ujar Tri.
Lebih jauh dijelaskan Triati, adapun pelaksanaan Pilkada diatur oleh UU nomor 10 2016, dengan 3 lembaga penyelenggara yaitu KPU sebagai penyelenggara teknis, Bawaslu yang memiliki fungsi pengawasan jalannya Pilkada, serta DKPP yang berwewenang sebagai penindak penyelenggara yang melakukan pelanggaran.
Juga diterangkannya, bahwa jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kota Solok hingga saat ini berjumlah 49.118 orang, dan yang akan dipilih pada Pilkada tahun ini yang puncak pelaksanaan (hari pemilihannya) pada 9 Desember mendatang ada 4 pasang Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta 4 pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur.
Dia juga mengingatkan para pemilih pemula yang rentan terhadap sasaran politik uang agar tidak terlibat dan ikut membantu pengawasannya di lapangan, karena tindakan tersebut masuk dalam unsur tindak pidana politik dengan sanksi yang lebih berat dari sebelumnya, baik bagi pemberi maupun penerima.
Terkait pelaksanaan Pilkada tahun ini di tengah bencana non alam pandemi Covid-19, juga diungkapkan Triati, seluruh rangkaian kegiatannya berpedoman pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Termasuk pelaksanaan cerdas cermat yang merupakan agenda tahunan Bawaslu Kota Solok yang tahun ini merupakan pelaksanaan yang ketiga kalinya.
“Berhubung pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir, memberikan dampak pada seluruh aspek kehidupan, sehingga seluruh tahapan pelaksanaan Pilkada tahun ini harus menerapkan Protokol kesehatan. Termasuk kegiatan kita hari ini yang terdampak. Jika biasanya masing-masing sekolah bisa mengirim 10 siswa siswinya, pada penyelenggaraan tahun ini hanya 3 hingga 4 orang, ” terangnya.
Diakhir sambutannya, Ketua Bawaslu Kota Solok meminta kepada peserta ntuk melaksanakan perlombaan itu dengan menjunjung nilai kejujura, tidak boleh membantu jawaban antar sesama peserta maupun Guru dengan kode-kode apapun.
Hal senada disampaikan anggota Bawaslu Provinsi Sumbar Elly Yanti, SH, bahwa kegiatan seperti itu sangat penting dalam upaya bagimana menyadari hak memilih dan dipilih itu merupakan hak seluruh warga negara bagi telah memenuhi syarat.
“Saya harap kegiatan ini tidak hanya sampai sini, namun ada tindaklanjutnya, dimana adek-adek bisa menjadi penyambung informasi terkait proses Pilkada di lingkungan masing-masing, karena Bawaslu perlu partner strategis untuk membantu pelaksanaan pengawasan, ” ujarnya.
Dia juga meminta para pemilih pemula untuk membantu dalam upaya pencegahan politik uang. “Katakan tidak pada politik uang, ” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Anggota Bawaslu RI Devisi Penindakan Pelanggaran Dr.Ratna Dewi Pettalolo menyampaikan apresiasi pelaksanaan kegiatan yang digagas dan digelar oleh Bawaslu Kota Solok itu. Namun, dikatakannya, untuk menambah motivasi peserta, kedepan diharapkannya juga diberi piala bergilir.
Di hadapan para pelajar peserta lomba cerdas cermat itu, disampaikan Ratna Dewi bahwa Pemilu dan Pilkada merupakan ajang menegakan daulat rakyat, dalam memberi kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dipilih maupun memilih pemimpinnya.
Ratna Dewi Pettalolo juga mengingatkan ternta bahaya politik uang yang harus diperangi, Dikatakannya, pemilih cerdas memilih pemimpin dengan mengedepankan alasan-alasan yang rasional, yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, serta spritual. Selain itu, juga pemimpin yang memahami kebutuhan masyarakatnya.
Desela-sela pelaksanaan kegiatan itu, Kepala Sekretariat Bawaslu Kota Solok Agustin Melta mengatakan dari 12 SMA/SMK yang diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut, hanya sembilan sekolah yang mengirimkan siswa untuk peserta. 3 Sekolah yang tidak mengirimkan utusannya adalan SMA dan SMK Muhammadiyah serta Al-Mumtaz.
“Total peserta dari 9 Sekolah itu, sebanyak 32 orang, ” sebutnya.
Pelaksanaan kompetisi cerdas cerma dengan materi seputar pelaksanaan Pilkada itu dipandu langsung oleh Ketua Bawaslu Kota Solok Triati. Juara pertama diraih oleh M.Hilal Sinaga dari SMK 3, juara kedua Bintang Marselino dari SMA 3 dan peringkat ketiga diperoleh Agung Imam Pratama dari SMK 1.
Masing-masing juara memperoleh trophy, piagam serta hadiah berupa uang tunai dari Anggota Bawaslu RI. Seluruh peserta juga memperoleh uang transport dan uang saku dari Bawaslu Kota Solok. (Amel)