PADANG - Ratusan Jurnalis dan awak media yang bertugas di Kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) hari ini divaksin, Rabu (10/3/2021) di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Padang.
Kepala Biro Humas Setda Sumbar Hefdi, SH, M.Si mengungkapkan bahwa untuk tahap kedua vaksinasi dilakukan terhadap orang yang berinteraksi banyak dengan publik, yaitu para jurnalis atau wartawan yang bertugas di sekitar Gubernur Sumbar. Vaksin diberikan prioritas kepada wartawan yang sering bersama Gubernur.
Sebanyak 162 wartawan yang akan divaksin harus registrasi dan skrining terlebih dahulu. Skrining untuk mengetahui layak tidaknya peserta diberikan vaksin. Jika lolos skrining maka peserta langsung disuntik vaksin dan selanjutnya masuk ruang observasi selama 30 menit untuk mengetahui ada tidaknya efek pasca vaksin tersebut.
"Vaksinasi menjadi penting bagi awak media mengingat harus berjibaku di lapangan ataupun bertemu dengan sejumlah narasumber, " ungkap Hefdi.
Ia menyebut, jurnalis menjadi prioritas dalam mendapatkan vaksin Covid-19. Sebab, jurnalis berperan penting dalam memberikan informasi secara benar terkait Covid-19 kepada masyarakat.
"Kita harapkan ini memberikan perlindungan kepada awak media terutama yang berada di lapangan yang sering berinteraksi dengan publik, sering berinteraksi dengan narsum. Dengan vaksinasi ini, semoga memberikan perlindungan bagi para jurnalis, " terangnya.
Pemprov Sumatera Barat melaksanakan penyuntikan vaksin kepada ASN untuk mencegah penularan Covid-19. Sebab jurnalis yang setiap waktu berinteraksi dengan masyarakat dan sering memasuki daerah berisiko atau zona merah sangat rentan terpapar Covid-19.
"Ini adalah bentuk upaya kita untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Sumbar. Selain itu juga untuk meningkatkan imun tubuh bagi para jurnalis, " ujar Hefdi.
Dengan begitu, jurnalis ini juga berperan dalam membangun kesadaran masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Melalui vaksinasi ini, diharapkan jurnalis dapat menjalankan tugasnya dengan rasa aman dan terhindar dari penyebaran Covid-19.