PADANG - Meski sejak beberapa waktu belakangan ini kasus positif Covid-19 terus bertambah signifikan di Sumatra Barat, namun sangat tidak mungkin menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengatasinya.
Pasalnya, kebijakan pemerintah pusat saat ini lebih tertuju pada pertumbuhan ekonomi. Karena itu salah satu paling tepat dan efektif mengendalikan Covid-19 adalah dengan satu kata kunci, pentingnya disiplin protokol kesehatan.
Sebab dari banyak data dan informasi yang diterima, kasus positif umumnya disebabkan karena masyarakat lalai, tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Bahkan ada yang mengatakan tidak percaya Covid-19 dan menyadari kekeliruannya setelah terkena Covid-19.
“Dapat dipastikan kita tak akan dapat izin untuk menerapkan PSBB lagi, karena pemerintah ingin memulihkan perekonomian. Jadi satu-satunya jalan adalah warga harus disiplin menerapkan protokol Covid-19, ” kata Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno saat mengikuti webinar bersama Dinas Kesehatan dan RSUD se-Sumatra Barat di kantor gubernur, Selasa (1/9/2020).
Gubernur mencontohkan dirinya yang hingga saat ini tetap aktif bekerja dan bertemu banyak orang setiap hari. Insyaallah, dengan disiplin protokol Covid-19, dari 16 kali mengikuti tes swab, hasilnya selalu negatif.
“Hal ini dapat menjadi referensi bagi kita semua bahwa dengan pelaksanaan disiplin protokol kesehatan yang benar, kita bisa selamat dari penyebaran virus Covid-19, " ujar Irwan Prayitno.
Irwan juga mengatakan, pihaknya dapat informasi dari Bupati Agam bahwa penambahan masyarakat terkonfirmasi positif di Agam disebabkan adanya pesta perkawinan yang kurang menerapkan protokol kesehatan.
"Bupati Agam telah merespon kejadian ini dengan menerbitan surat edaran pelarangan melakukan alek (pesta) pernikahan. Untuk prosesi akas nikah hanya boleh dihadiri maksimal 20 orang. Ini sebuah tindakan preventif yang baik agar masyarakat mengikuti disiplin protokol kesehatan dengan baik dan benar, " katanya.
Gubernur juga mengatakan, Pemprov Sumbar akan selalu berupaya menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi para medis dan memenuhi berbagai keperluan yang dibutuhkan Labor FK Unand agar penanganan Covid-19 berjalan lancar.
"Kita mengapresiasi pengabdian para medis yang berjibaku di lapangan dalam penanganan Covid-19. Insyaallah, jika para medis kita disiplin protokol kesehatan tidak akan terpapar Covid-19. Kita mesti menyesuaikan diri dengan adaptasi baru aman Covid-19 ini, " katanya. (***)