JAKARTA - Setelah sekses pada penyelenggaraan periode pertama pada tahun 2020 lalu, program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) kembali digelar di tahun ini.
Untuk periode kedua tahun 2021 ini, program yang terselenggara berkat Kerjasama Satgas Penanganan Covid-19 dan Dewan Pers itu mulai dilaksanakan terhitung bulan Mei ini. Untuk mengawali kegiatan Fellowship tahun ini, penyelenggara menggelar Briefing Webinar melalui Zoom Meeting bersama seluruh peserta yang terlibat dalam program tersebut.
Briefing Peserta FJPP yang digelar Senin, 10 Mei 2021 itu dihadiri langsung oleh Kepala BNPB selaku ketua Satgas penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dan Ketua Dewan Pers Mohammad NUH. Turut hadir beberapa pejabat teras dan pakar BNPB.
Dalam Briefing itu, Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Hery Trianto mengatakan bahwa, dalam FJPP periode Oktober-Desember 2020 peserta berjumlah 4.327 jurnalis dari seluruh Indonesia. Sementara untuk pelaksanaan periode kedua ini telah dievaluasi oleh panitia penyelenggara FJPP dan dinyatakan berhasil lolos seleksi 3.030 peserta.
‘’Pemilihan 3.030 peserta FJPP periode Mei-Desember 2021 ini merupakan bentuk apresiasi kami terhadap para peserta fellowship yang telah dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab menjalankan KPI (key performance indicator) yang telah diputuskan penyelenggara FJPP, ’’ ujar Hery.
adapun pada periode kedua ini, peserta akan mengikuti program ini lebih panjang yakni 8 bulan sejak Mei-Desember 2021. Sementara di tahun lalu, hanya berlangsung selama 3 bulan.
Selanjutnya, Panitia FJPP Imam Wahyudi menambahkan, FJPP periode pertama pada bulan Oktober hingga Desember 2020 mampu memproduksi sebanyak 172.027 item berita, terdiri atas 836 item berita media cetak, 1.405 media siber, 92 berita radio, dan 697 berita televisi.
‘’Antusiasme teman-teman media sangat luar biasa, terbukti meski program ini dihentikan sejak Januari lalu, namun semangat para jurnalis untuk menulis berita pencegahan Covid-19 masih tinggi. Tercatat, dari periode Januari-April 2021, terdapat 1.770 item berita yang dikirim wartawan peserta FJPP, ’’ ungkapnya.
Selanjutnya, ketua Satgas penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam tahun 2020 pelaksanaan FJPP telah berkontribusi dalam mendorong perubahan perilaku, dalam upaya pencegahan Covid-19.
Dalam kesempatan itu, Doni Monardo menegaskan terkait kebijakan pemerintah soal larangan mudik. Menurutnya, pemerintah tetap akan bertindak tegas untuk menegakkan aturan demi pencegahan penularan Covid-19, yang hakekatnya demi melindungi segenap masyarakat Indonesia.
“Kami tegas untuk terus mengingatkan, jangan mudik. Gapapa dibilang cerewet, yang penting muaranya untuk kebaikan kita semua. Jangan sampai mudik, nanti dikhawatirkan orang tua atau sanak keluarga kita di desa malah tertular, bahkan sampai meninggal dunia. Jangan nekad, nanti malah jadi penyesalan seumur hidup. Untuk itu, sekali lagi saya tekankan untuk jangan mudik dan bersabarlah demi kebaikan kita bersama, orang-orang yang kita kasihi, ’’ tegas Doni.
Ditambahkannya, seluruh komponen bangsa harus bekerja keras dalam memerangi Covid-19, dengan memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat.
“Dengan mematuhi seluruh imbauan pemerintah, diharapkan bisa mencegah dan memutus mata rantai penyebaran covid-19, ” imbuhnya.
Sementara itu, ketua Dewan Pers M.Nuh kepada wartawan peserta program FJPP mengatakan bahwa wartawan khususnya yang tergabung dalam program tersebut ikut menjadi pejuang di garda terdepan dalam memerangi Covid-19. Untuk itu, dia meminta agar wartawan bukan hanya sebagai pemberi informasi melainkan memberi pembelajaran kepada masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam upaya mencapai kemenangan dalam perang ini.
“Ekspos Dampak wabah, baik dalam hak kesehatan maupun aspek-aspek lainnya. Ini adalah perang rakyat semesta. Gotong royong, solidaritas dan kebersamaan menjadi kunci kita dalam memerangi Covid 19, ” ujarnya. (Amel)