PESSEL-Walau di tengah ketatnya persaingan perdagangan sapi pedaging, karena masuknya berbagai jenis sapi infor. Namun keberadaan sapi lokal yang dikenal dengan sapi pasisia akan terus dipertahankan di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Pessel, Efrianto, Rabu (3/2) di Painan.
Dia menjelaskan bahwa sapi lokal pasisia tercatat sebagai salah satu dari lima jenis sapi asli Indonesia.
"Karena sapi lokal ini memiliki kekhasan dan keunggulan, maka harus tetap dijaga kelestariannya. Sebab melalui keunggulan itu, sapi lokal pasisia banyak diminati oleh masyarakat untuk dikonsumsi, " katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa sekarang Pessel juga telah tercatat sebagai salah satu daerah pemasok daging sapi terbesar di Sumbar.
"Agar sebagai daerah pemasok juga memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada jenis sapinya, sehingga keberadaan sapi lokal yang ada di Pessel yang juga tercatat sebagai salah satu dari lima jenis sapi asli Indonesia, tidak boleh punah, " ungkapnya.
Agar harapan itu tercapai, sehingga upaya yang dilakukan saat ini adalah melalui pengembangan kawasan khusus plasmanuthfa sapi pasisia.
"Melalui upaya itu, sehingga populasi sapi asli pasisia masih bisa bertahan sebesar 65 persen dari 86, 000 ekor total jumlah sapi yang ada di Pessel, " ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa di daerah itu juga terdapat 1 unit pasar ternak di Nagari Lakitan Timur Kecamatan Lengayang.
"Keberadaan pasar ternak ini akan menjadi jaminan bagi masyarakat di Pessel untuk memasarkan ternaknya agar sesuai dengan harga pasar, " tutupnya. (rel/adi kampai)