Kapolsek Pauh, AKP Adhi Jais mengatakan, brankas tersebut tepatnya ditemukan di kawasan Politeknik Negeri Padang (PNP), Senin (22/2/2021) kemarin, sekitar pukul 09.00 WIB.
Brankas itu, kata dia, ditemukan dalam keadaan rusak. Pintu brankas tersebut juga tidak ada lagi pada brankasnya. Pihaknya juga tidak menemukan barang lain di sekitar brankas.
“Saat ini brankas itu kita amankan dulu di Mapolsek Pauh, ” ujar Adhi dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (23/2/2021).
Adhi mengungkapkan, brankas tersebut pertama kali ditemukan oleh karyawan PNP. Saat itu, dia hendak pergi makan setelah memarkirkan kendaraannya di lokasi parkir yang tidak jauh dari lokasi penemuan brankas.
Karena curiga dengan brankas itu, karyawan tersebut langsung melaporkannya ke pihak polisi. Kata Edhi, setelah mendapatkan informasi, pihaknya pun langsung menuju lokasi.
Polisi juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi penemuan brankas itu sebelum brankas tersebut diangkut ke Mapolsek Pauh.
“Hingga saat ini belum ada laporan masuk yang melaporkan kehilangan brankas, kita telah berkoordinasi juga dengan Mapolsek lain terkait brankas itu, kita saat ini masih menunggu informasi dan laporan, ” terang Edhi.
Sebelumnya juga diberitakan ada penemuan brankas di kawasan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Senin (23/2/2021) subuh. Brankas tersebut ditemukan oleh warga di tempat pencucian mobil di jalan lintas Padang-Solok.
Brankas itu kemudian diangkut dari Lubuk Kilangan ke Mapolsek Padang Timur karena diduga hasil kejahatan di wilayah hukum Polsek Padang Timur.
Benar saja, kemudian diketahui ternyata brankas itu milik Koperasi Serba Usaha Dewantara Ranah Minang yang terletak di Jalan Sutomo, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh manajernya, Margono Okta. Ia mengaku koperasi yang dipimpinnya kemalingan pada Minggu (21/2/2021) subuh dan kehilangan brankas.
“Fix 100 persen itu brankas kami, karena saat dicocokkan kuncinya pas, sesuai. di sana juga ada sobekan berkas yang itu juga milik kami, ” kata Margono.
Margono mengatakan, di dalam brankas tersebut terdapat uang tunai sebesar Rp256 juta serta berkas penting lainnya. Ia mengaku juga sudah melaporkannya ke polisi.(*)
Berita terkait
