SOLOK - Pariwisata menjadi salah satu sektor utama dalam gerak laju pembangunan Kabupaten Solok. Pasalnya, banyak potensi alam yang dimiliki daerah tingkat II dengan 14 kecamatan dan 74 nagari itu, menyimpan pesona yang mampu memanjakan mata juga menyejukan hati.
Selain hamparan hijau lahan pertanian, perkebunan, Kabupaten yang sudah berusia 107 tahun itu memiliki 5 danau dengan daya tarik masing-masing, yang jika dikemas secara tepat serta dikelola dengan benar dan sungguh-sungguh, tentu akan menjadi destinasi yang bisa mengundang para wisatawan dari seluruh penjuru.
Namun, dengan segala keterbatasan kemampuan Pemerintah Daerah, perlu campur tangan pihak ketiga ataupun investor guna mendongkrak geliat kemajuan industri pariwisata itu sendiri. Dengan harapan, destinasi-destinasi yang akan disuguhkan itu memiliki nilai jual serta daya magnet yang kuat menarik pengunjung, bukan sekedar untuk seremonial belaka.
Tidak hanya sebatas wacana, melainkan dibutuhkan ide inovatif dan kreatif yang terimplementasi, sehingga tujuan serta harapan dari pembangunan destinasi itu tercapai sebagaimana mestinya.
Salah satu potensi di daerah itu yang telah tampak geliatnya, dengan dikemas secara profesional adalah Area Wisata Chinangkiek.
Lahan puluhan hektar di puncak perbukitan yang mempertontonkan gagahnya hamparan Danau Singkarak itu disulap menjadi tempat berlibur yang menyenangkan dengan suguhan yang komplit.
Tidak hanya menyajikan view (pemandangan) eksotis, fotogenik dan Instagramable, sang pemilik lahan, mantan anggota DPR-RI 3 periode, Epiyardi Asda mengemas lokasi itu sedemikian rupa dengan dilengkapi berbagai wahana permainan, waterboom, penginapan serta restoran bahkan aula gedung pertemuan, sehingga cocok menjadi pilihan untuk wisata keluarga, komunitas atau dalam rangka kegiatan formal sekalipun.
Untuk menunjang dan memudahkan pengunjung mencapai area tersebut, akses jalanpun dibangunnya cukup layak dengan menggunakan dana pribadi, yang secara tidak langsung turut membantu mempermudah akses bagi masyarakat yang memiliki lahan searah dengan lokasi wisata itu.
Menurut keterangan Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok Elafki, S.Pd berdasar hasil pemantauan kunjungan wisatawan Kabupaten Solok, destinasi wisata Chinangkiek memiliki rata-rata kunjungan perhari pada tiga bulan terakhir ini mencapai 2000 hingga 3000 pengunjung.
Dikatakannya, terobosan yang dilakukan pemilik Chinangkiek sejalan dan telah membantu misi Pemerintah Kabupaten Solok pada sektor Pariwisata, yang mesti didorong dan layak dijadikan percontohan dalam pengelolaan kepariwisataan di daerah itu.
Namun diakuinya, karena destinasi itu tergolong baru, maka masih dalam proses untuk bisa dilakukan pemungutan PAD (Pendapatan Asli Daerah) terhadap objek wisata itu. Dijelaskannya, untuk perizinannya sudah ada dan saat ini dalam proses peninjauan bangunan gedung, ditambah lagi destinasi itu masih dalam tahap pengembangan.
“Insyaa Allah, jika tidak ada kendala, tahun besok sudah bisa ditentukan dan dipungut retribusi dari destinasi itu. Melihat kunjungannya di masa pandemi saja, kita berharap objek wisata Chinangkiek ini akan menjadi salah satu ledeng besar PAD Kabupaten Solok, khususnya dari sektor Pariwisata, ” ujarnya.
Lebih jauh diterangkan Elafki, meski belum berkontribusi pada PAD Kabupaten Solok, untuk saat ini setidaknya Objek Wisata Chinangkiek sudah memberi manfaat dalam solusi lapangan kerja di daerah penghasil beras dan markisa itu.
"Setidaknya kurang lebih 200 orang tenaga kerja diserap di tempat itu dengan gaji minimal sesuai UMR. Ini jelas memberi multi manfaat terhadap daerah kita, " pungkasnya. (Amel)