JAKARTA - Wali Kota Solok H. Zul Elfian Umar, SH, M.Si, didampingi Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan dan Pembangunan Jefrizal, S.Pt, MT, Kepala Balitbang Marwis, SE, MM, Kasubbag Penghubung Yopi Permana, S.STP, M.Si, Kasubbid Inovasi dan Teknologi Balitbang Adami Fajri, S.Kom, MPP, ME, datangi Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, di Jalan Veteran Jakarta Pusat, Rabu, 17 Maret 2021.
Wali Kota dan rombongan diterima langsung oleh Kepala LAN RI Dr.Adi Suryanto, M.Si yang didampingi Sestama LAN Dra.Reni Suzana, MPPM, Deputi I Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Dr.Tri Widodo Wahyu Utomo, SH, MA, Deputi II Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN Dr.Agus Sudrajat, S.Sos, MA, Kapus Kajian Kebijakan Administrasi Negara Widhi Novianto, S.Sos, M.Si, Kapus Inovasi Administrasi Negara Dra.Isti Heriani, MBA, Kapus Inovasi Manajemen Pengembangan Kompetensi ASN Drs.Seno Hartono, DESS.
Dalam pertemuan itu, Wali Kota Solok membahas terkait kerjasama Roadmap Inovasi dan Rencana Induk Kelitbangan (RIK) dengan pihak LAN RI.
Sebelumnya, Wali Kota Solok menyampaikan ucapan terima kasih kepada LAN RI, karena berkat bimbingan itu Kota Solok dapat eksis di kancah nasional dalam hal inovasi.
"Model Laboratorium Inovasi telah menjadi acuan bagi Kota Solok dalam mengembangkan berbagai inovasi daerah. Bahkan model Laboratorium Inovasi dimodifikasi dan dikembangkan oleh Kota Solok. Sebagai mitra kerja LAN, Kota Solok terus berbenah agar ekosistem inovasi tetap terjaga, dan inovasi yang telah dihasilkan berkesinambungan. Untuk itu, saya sangat berterima kasih atas nama Pemerintah Kota Solok atas bimbingan LAN selama ini sehingga Kota Solok dapat ikut berkiprah di level nasional dalam hal inovasi, " ungkap Zul Elfian.
Lebih lanjut Wako Solok H.Zul Elfian menyampaikan bahwa semenjak dimulainya kerjasama dengan LAN-RI pada tahun 2017 melalui pengenalan dan penerapan model Laboratorium Inovasi di Kota Solok, telah menghantar nama Kota Solok menerima berbagai penghargaan seperti INAGARA Awards dari LAN, serta Innovative Government Award dari Kemendagri pada tahun 2018 dan 2020.
"Tidak hanya apresiasi dari pemerintahan pusat, swasta pun ikut mengapresiasi, diantaranya penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) tahun 2019 dan The Best Innovation in Local Wisdom pada ajang Indonesia Visionary Leader (IVL) di tahun 2020 dari MNC Grup, " sebut Wako.
Ditambahkan Zul Elfian, pada masa pemerintahannya periode lalu, program-program inovasi Kota Solok di bidang Pengentasan Kemiskinan seperti Inovasi Pesan Kebawah, Inovasi Gaung Masjid, dan Inovasi Gebuk Sakuku secara tidak langsung ikut berkontribusi menurunkan jumlah KK miskin di Kota Solok. Di awal pemerintahan pada tahun 2016 jumlah KK Miskin di Kota Solok berada pada angka 3, 5% dan turun menjadi 0, 98% pada tahun 2019. Kemudian di tahun 2020 dicanangkan inovasi Gebuk Sakuku (Gerakan Seribu Koin untuk Saudaraku yang Kurang Mampu) yang dikembangkan berdasarkan kearifan lokal di Minangkabau.
Pada tahun 2021 ini untuk menambah variasi inovasi di bidang Pengentasan Kemiskinan akan ada inovasi baru yakni Peras Sakuku (Peduli Beras bagi Saudaraku yang Kurang Mampu) dimana konsep sederhananya adalah dari beras yang ditanak setiap harinya, disisihkan satu genggam, dikumpulkan, dan per bulannya didistribusikan kepada mereka yang tidak mampu. Selanjutnya, untuk memperkuat lembaga keuangan mikro berbasis masjid atau BMT-Baitul Maal wat Tamwil dengan Inovasi Gaung Masjid.
"Saya telah sepakat dengan Wawako Dr.Ramadhani Kirana Putra, SE, MM, bahwa alokasi dana mobil jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dialihkan untuk penguatan permodalan BMT tersebut, " imbuh Zul Elfian.
Menanggapi pemaparan Wali Kota Solok. Kepala LAN Adi Suryanto mengaku sangat bangga dan mengapresiasi keseriusan Pemerintah Kota Solok untuk berinovasi yang dimulai dari komitmen Wali Kota sebagai Top Leadernya.
Adi juga mencontohkan, jika perlu untuk memotivasi aparatur hingga OPD berinovasi, selayaknya disediakan reward, bahkan jadikan inovasi sebagai basis untuk pertimbangan promosi jabatan, sebagaimana telah diberikan reward kepada OPD yang berinovasi dengan memberikan kesempatan menambah wawasan ke negara lain yakni Singapura.
“Adanya inovasi-inovasi yang berbasis kearifan lokal, terutama terhadap inovasi-inovasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti Gebuk Sakuku dan Peras Sakuku, bagi LAN sendiri ada pelajaran yang dapat dipetik. Hal ini karena berbeda dengan Pemerintah Daerah, LAN sendiri tidak langsung bersentuhan dengan masyarakat. Terdapat aspek fisik dan non fisik yang diterapkan pada inovasi-inovasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, " ungkap Adi.
Dia juga menyebutkan, bahwa LAN ada Inovasi dana PEDAS (Peduli Antar Sesama) untuk menciptakan kepedulian antar sesama. Inovasi ini diharapkan menjadikan ASN akan lebih sensitif, blusukan ke bawah untuk mengumpulkan dana dan mendistribusikan bantuan-bantuan kepada yang membutuhkan.
Lebih lanjut Adi menyampaikan, bahwa inovasi dan kelitbangan itu adalah dua sisi mata uang. Inovasi dan Kelitbangan direncanakan dari program-program strategis RPJM.
"Inovasi-inovasi yang ada hendaknya memiliki nilai jual, bahkan jadikan inovasi sebagai destinasi wisata, dan rujukan pembelajaran bagi mahasiswa" pungkasnya.
Sebelumnya Deputi KKIAN Tri Widodo juga menyampaikan bahwa roadmap inovasi dan RIK merupakan sebuah continuous improvement dan memiliki nilai tambah dari Kota Solok agar agenda inovasi dapat diteruskan.
“Inovasi dan Kelitbangan menjadi habituasi yang diperkuat dalam sebuah roadmap dan rencana induk, serta menjadi acuan bagi OPD dalam merancang inovasi yang berkesinambungan. Nantinya dokumen tersebut dapat menjadi panduan untuk estafet periode kepemimpinan selanjutnya dan menjadi legacy dari periode pemerintahan sekarang, " jelas Tri.
lebih lanjut Tri menyebutkan bahwa program/kegiatan pada roadmap dan RIK nantinya bukan sekedar list atau daftar kegiatan setiap tahunnya, akan tetapi menjadi sebuah framework kebijakan antar program/kegiatan, sehingga Wali Kota akan lebih tepat sasaran dalam menetapkan kebijakan dari hasil Kelitbangan.
“Nantinya kedua dokumen tersebut akan mem-back up pencapaian target RPJMD, bukan sekedar daftar keinginan, melainkan menterjemahkan potensi menjadi nilai tambah, ” pungkasnya.
Baca juga:
Kemendagri Bantah Tito Positif Covid-19
|