Namun pernyataan Audy memiliki sisi pandang yang berbeda soal daerah 3T di Mentawai bila dibandingkan daerah lainnya yang dikenal dengan daerah tertinggal, terdepan dan terluar.
"Saya sangat mengagumi Mentawai ini. Jadi 3T yang dipahami banyak orang itu menurut saya perlu diubah, karena 3T itu adalah daerah yang terindah, terbaik, dan ternama, " katanya, Selasa 23 Maret 2021.
Alasan Audy menyebutkan hal demikian, karena dia berkeyakinan bahwa Kepulauan Mentawai dengan potensi wisata luar biasa bisa dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata.
"Saya mungkin nanti akan membawa investor-investor untuk melihat potensi wisata Mentawai ini. Mana tahu ada yang nyangkut untuk memajukan pembangunan sebuah dermaga besar yang mampu kapal-kapal internasional bisa bersandar di kepulauan Mentawai, " sebutnya.
Menurutnya mengingat Mentawai berada di daerah kepulauan, maka dermaga yang representatif amatlah penting.
Sementara kalau bicara infrastruktur lainnya, tidak harus benar-benar bagus. Karena kemajuan dan keinginan orang datang berwisata tidak selalu ada hubungannya dengan infrastruktur wisata.
Audy mencontohkan pada wisata Raja Ampat, meski transportasi mahal toh orang ramai juga datang.
"Tentunya perlu jadi perhatian kita bersama yang paling penting dalam pengembangan pariwisata ada 2 point kebersihan dan kemudahan pelayanan yang berkesan baik untuk kembali datang, " ujarnya.
Untuk kemajuan pariwisata Sumbar, Audy tegaskan perlu pemikiran bersama Kepala Dinas Pariwisata se-Sumatera Barat, pihak-pihak pelaku pengembang wisata dan lain-lainnya.
Dimana hal yang perlu dipikirkan itu bagaimana menciptakan suasana yang bersih, nyaman dan pelayanan memberikan kesan baik untuk orang datang kembali mengunjungi lokasi wisata tersebut.