"Pembangunan dua ruas jalan itu masing-masing Galugua-Pangkalan dan Galugua-Pasaman sudah menjadi kebutuhan dan diperkirakan membutuhkan anggaran yang cukup besar mencapai Rp555 miliar, " katanya beberapa hari lalu, (3/7).
Wagub mengatakan kalau mengandalkan dana provinsi dan kabupaten untuk pembangunan jalan itu, akan butuh waktu lama hingga bertahun-tahun, karena keterbatasan anggaran. Solusinya adalah mengupayakan dana pusat melalui Bappenas.
Potensi ekonomi yang ada di Galugua terutama komoditi gambir dan jagung dengan luas lahan lebih dari 25 hektare diyakini bisa menjadi alasan yang bagus untuk diajukan ke Bappenas agar bisa dibantu.
"Kalau kita hanya mengandalkan bahwa ini daerah terisolir dengan 750 KK mungkin agak sulit untuk meminta bantuan. Karena kebutuhan anggaran yang sangat besar. Kita harus cari dasar pertimbangan lain yang lebih memungkinkan, salah satunya potensi ekonomi daerah yang sangat besar di Galugua, " katanya.
Akses jalan akan memberikan nilai tambah bagi komoditas hasil pertanian masyarakat. Sekaligus juga akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan alasan yang tepat, diyakini Bappenas akan mengulurkan bantuan pembangunan dua ruas jalan tersebut.
Audy mengatakan pada kunjungan itu ia telah langsung mengambil data pendukung, foto dan video yang akan disampaikan secepatnya ke Bappenas.
"Karena saat ini penyebaran COVID-19 di Jakarta sangat tinggi. Setelah kondisi agak kondusif kita langsung ajukan ke pusat, " katanya.
Wakil Bupati Limapuluh Kota Riski Kurniawan Nakasari mengatakan pembangunan jalan di Galugua sudah menjadi cita-cita masyarakat dan pemerintah daerah. Namun karena anggaran yang sangat terbatas maka belum kunjung terealisasi.
"Kita mengajak Wakil Gubernur untuk meninjau langsung ke lokasi melihat kondisi ril di lapangan dengan harapan mendapat dukungan provinsi dan pusat dalam hal pembangunan jalan ini, " katanya.
Ia mengatakan akses jalan akan memangkas biaya distribusi sehingga akan bisa mendongkrak perekonomian masyatakat yang sebagian besar bergerak di bidang pertanian.
Dalam pertemuan itu, selain mengeluhkan jalan yang tidak layak, masyarakat Galugua juga mengeluhkan sulitnya jaringan internet dan mengharapkan dukungan pemerintah untuk mengatasi blank spot tersebut.
Hadir dalam acara itu Kepala Dinas PUPR Sumbar, Asisten I Setda Limapuluh Kota, Kadis PUPR Limapuluh Kota dan beberapa kepala OPD, Camat Galugua dan Wali Nagari.