SOLOK KOTA - Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan sampel yang dikirim oleh Posko Covid-19 RSUD M Natsir ke Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, satu orang Warga Kota Solok dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurut keterangan Sekretaris Daerah Kota Solok Drs.H.Syaiful A, M.Si selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solok, Senin, 12 April 2021, pasien berinisial Y, perempuan berusia 54 tahun, Guru SD 33 Koto Baru, Warga Kelurahan VI Suku, yang mengalami batuk dan saat ini menjalani isolasi mandiri.
Diterangkan Sekda, berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke-56 pandemi Covid-19 di Sumatera Barat oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat, maka mulai tanggal 11 April 2021 sampai tanggal 17 April 2021, Kota Solok kembali masuk Zona Kuning, meski masih ada daerah yang saat ini masuk Zona Merah.
Oleh karena itu, atas nama Pemerintah Kota Solok dan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak lengah dan abai dengan protokol kesehatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Senantiasa jaga imunitas/daya tahan tubuh kita dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup serta ikuti anjuran pemerintah. Terlebih dalam memasuki bulan suci Ramadhan 1442 H, tentunya kita berharap semua kita dapat menjalankan ibadah puasa bersama anggota keluarga. Untuk itu, kita sama-sama berdo’a agar tidak ada keluarga kita yang tidak dapat bersama dikarenakan mesti diisolasi maupun dirawat karena terpapar Covid-19, ” sebut Sekda Syaiful.
“Mari senantiasa berdo’a untuk saudara-saudara kita pasien terkonfirmasi positif agar segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT, ” imbuhnya.
Dengan penambahan kasus terkonfirmasi positif hari ini, jumlah total data kasus warga Kota Solok yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 846 orang dan telah sembuh 766 orang, dirawat di RSUD M Natsir 5 orang, dirawat di RST 7 orang, dirawat di RSUP M Jamil 2 orang, dirawat di RS Bhayangkara 1 orang, menjalani isolasi mandiri 48 orang, dan meninggal dunia 17 orang. (Amel)