Kuota BPJS Habis, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Kecewa Sikap Pemda Pasaman

    Kuota BPJS Habis, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Kecewa Sikap Pemda Pasaman
    Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat menjumpai warga kurang mampu yang tidak dapat bantuan BPJS

    PASAMAN - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Donizar kecewaa atas kejadian yang menimpa warganya bernama Elfi (27), asal Jorong Sungai Pandahan Nagari Sundata Kecamatan Lubuk Sikaping atas kendala 'kuota' penerima tanggungan BPJS habis.

    “Kesehatan itu menjadi hak bagi masyarakat. Komitmen kepala daerah terkait dengan biaya kesehatan gratis menjadi tanda tanya ketika ada alasan “kuota” habis ketika masyarakat miskin membutuhkan. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan pernyataan Kepala Daerah Pasaman, yang kita ketahui bersama bahwa setiap warga Pasaman yang berada di garis kemiskinan mendapatkan tanggungan BPJS oleh pemerintah, ” ujar Donizar, Selasa (13/10/2020).

    Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumbar, Donizar juga menyampaikan kekecewaan atas kurangnya transparansi dan sosialisasi oleh Dinas terkait, supaya semua lapisan masyarakat mengetahui bagaimana system pendataan yang mendapatkan tanggungan BPJS oleh pemerintah.

    “Kita juga menyayangkan, bagaimana minimnya transparansi dan sosialisasi yang dilakukan oleh Instansi dan Dinas terkait. Hal ini tentu berdampak kepada masyarakat miskin yang berhak mendapatkan tanggungan BPJS dari pemerintah menjadi terlantar, ” kata Donizar.

    Donizar juga mengharapkan, peranan aktif dari pemangku kebijakan serta stake holder terkait di Pasaman, untuk menyelesaikan masalah pendataan masyarakat miskin penerima BPJS tanggungan pemerintah.

    “Kita berharap, OPD dan instansi yang terkait dengan masalah data masyarakat miskin penerima BPJS kesehatan di Pasaman, agar mengakomodir masyarakat miskin yang belum masuk sebagai penerima bantuan pusat dan provinsi. Yang kita pertaruhkan disini adalah nyawa masyarakat yang sedang membutuhkan tindakan medis tapi terkendala dengan biaya, ” tegas Donizar.

    Elfi (27), didampingi suaminya Bayu (28) mengatakan bahwa pada hari Selasa siang (13/10), dirinya dalam kondisi hamil berat dan akan melahirkan, berangkat menuju RSUD Lubuk Sikaping untuk ditangani secara medis.

    “Sedih dan kecewa, disaat kami butuh uluran tangan dan bantuan, kami malah tidak masuk kuota BPJS dari Pemkab Pasaman. Padahal, yang kami ketahui bahwa setiap warga Pasaman yang miskin ditanggung BPJS-nya oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman, ” ujarnya.

    Pasaman
    Syafrianto

    Syafrianto

    Artikel Sebelumnya

    Belajar di Tengah Pandemi Babinsa Kodim...

    Artikel Berikutnya

    Musrembang, Danny Ismaya: Unsur Penting...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Tony Rosyid: Ikut Pilgub Jakarta, Anies Disambut Antusias Para Pendukungnya
    Perkuat Sinergitas Dalam Penanganan Kasus Kekerasan, DP3AP2KB Gelar Rakor Lintas Sektoral
    Pemko Payakumbuh Apresiasi SMPN 4 Pada Gelar Wisuda Tahfiz Kedua Kalinya
    MTsN 10 Pesisir Selatan Adakan Acara Perpisahan Kelas 9 Sebanyak 192 Orang, Kepala Madrasah Tidak Hadir
    Luar Biasa, Pemko Bukittinggi Kembali Raih Opini WTP Kesebelas Secara Berturut- Turut

    Ikuti Kami