Padang - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah ingin dana zakat dan wakaf dimanfaatkan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan.
Mahyeldi mencontohkan, yayasan wakaf Al Azhar di Mesir yang memiliki aset yang sangat besar sehingga negara pun pernah meminjam dana dari yayasan tersebut dan di Indonesia ada Yayasan Gontor yang mampu memberikan pendidikan gratis kepada warga karena mengelola dana wakaf dengan baik.
Menurut dia, bila nilai zakat dan wakaf digali, potensinya sangat besar. Dana itu bisa dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan program-program sosial, ekonomi, dan pendidikan.
“Potensi zakat sudah tergali meskipun belum maksimal. Baznas Kota Padang dan Baznas Provinsi mengelola anggaran sampai lebih dari Rp20 miliar dari zakat. Program yang dilakukan menyentuh masyarakat. Sekarang kita perlu menggali potensi wakaf, ” katanya saat meluncurkan program wakaf 2.000 sehari di Masjid Ikhwatun Parupuk Tabing, Padang, Ahad (12/9).
Dia mengemukakan, potensi dana dari wakaf nilainya jauh lebih besar dibandingkan dengan dana zakat sehingga bisa memberikan dukungan yang lebih besar bagi pelaksanaan program-program sosial, ekonomi, dan pendidikan.
Beberapa nagari di Sumatera Barat juga sudah melakukan penghimpunan dana dari wakaf serta memanfaatkannya untuk mendukung program perbaikan ekonomi dan pendidikan.
“Kami sangat mengapresiasi program wakaf 2000 yang diinisiasi oleh jamaah Masjid Ikhwatun, yang diharapkan juga bisa berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian, agenda sosial dan pendidikan masyarakat setempat, ” kata Mahyeldi.