SOLOK KOTA - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Solok, Sumatera Barat, menggelar sosialisasi Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) dan Pusat Kesejahteraan Sosial, bertempat di Aula Kantor Dinas setempat.
Kegiatan sosialisasi yang diikuti oleh 48 orang fasilitator SLRT, 2 orang Supervisor, 6 orang Pukesos, 4 orang Sekretariat, dan 1 orang Manajer itu dilaksanakan selama dua hari, Rabu dan Kamis, 9-10 Juni 2021.
Hadir Kepala Dinas Sosial Zulfadli, Narasumber dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Regional I Sumatera Mirsal Gani, Perwakilan dari Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Rosmiati, Kasi Data dan Informasi nemi Satrina serta jajaran Dinas Sosial Kota Solok.
Adapun tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah agar Pemerintah Daerah dan Fasilitator memiliki satu pemahaman tentang Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu di Kota Solok, agar lebih meningkatkan Akses Layanan Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu di Kota Solok, dan mendukung verifikasi dan validasi Data Terpadu Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu di Kota Solok.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Zulfadli berharap peserta sosialisasi dapat memahami dan mengimplementasikan hasil dari Narasumber dalam sistem layanan SLRT serta meningkatkan partisipasi masyarakat dan koordinasi antar perangkat daerah/ Stakeholder dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
“Masyarakat yang datang ke Dinas Sosial adalah orang tidak mampu dengan berbagai permasalahan. Dengan pelayanan SLRT/ Pukesos ini diharapkan dapat melayani masyarakat dengan lebih baik, sehingga masyarakat yang datang dalam kondisi bersedih dapat pulang dengan bahagia berkat pelayanan yang kita berikan, ” kata Zulfadli.
Narasumber dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Regional I Sumatera Mirsal menjelaskan bahwa SLRT/ Pukesos merupakan suatu bentuk pelayanan yang mengedepankan keterpaduan dalam proses pelayanan di antara unit pelayanan yang ada dalam mendukung percepatan penanganan kemiskinan.
“Sistem layanannya mengidentifikasi kebutuhan dan keluhan fakir miskin dan orang tidak mampu serta melakukan rujukan kepada pengelola program penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu di pusat dan daerah, ” terang Mirsal. (IP/Amel)