PADANG, Indonesiasatu.co.id - Sumatra Barat (Sumbar) menjaga peluang meraih medali emas cabang olahraga paralayang pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Meski baru memasuki shorty (babak) ketiga dari 12 shorty yang direncanakan, namun berbekal capaian baik di beberapa nomor, kans Sumbar membawa pulang medali emas sangat terbuka.
Bertanding pada hari kedua di venue Bumi Perkemahan Cenderawasih, Waena, Kota Jayapura, Jumat (1/10/2021) dari empat nomor yang dimainkan, Sumbar setidaknya menjaga asa medali emas pada dua nomor, masing-masing ketepatan mendarat perorangan putri dan ketepatan mendarat perorangan putra.
Sementara dari nomor beregu putra dan beregu putri peluang sejauh ini masih fifty-fifty.
Hingga shorty ketiga, untuk Ketepatan Mendarat Perorangan Putri, penerbang Sumbar Rina Kusuma Putri bertengger di posisi pertama dengan 23 poin dibuntuti penerbang Papua, Silviana Bebby Komalasari dengan poin 105. Posisi ketiga dihuni Rika Wijayanti dari Jawa Timur dengan poin 196.
Sementara pada nomor Ketepatan Mendarat Perorangan Putra, terjadi kejar-kejaran poin. Sejauh ini belum ada yang mampu mengoleksi nilai mutlak, sehingga seluruh kontestan miliki peluang yang nyaris sama dalam merebut medali bergengsi.
Pada nomor ini penerbang Banten Ivan Winarya untuk sementara menempati posisi pertama dengan 6 poin diikuti atlet Sumbar Sukmandi dengan poin 8. Posisi ketiga ditempati penerbang Jawa Tengah Damar Aziz dengan poin 10.
Menariknya, di nomor ini 30 kontestan teratas dari sisi bentangan poin sangat tipis. Kejar-kejaran di papan klasemen diprediksi bakal berlangsung seru.
Di nomor lain, Ketepatan Mendarat Beregu Putri yang diperkuat Rina Kusuma Putri dan Novrica Yanti, Sumbar berada di peringkat kedua dengan poin 594 di bawah Papua dengan poin 499.
Terakhir, di Nomor Ketepatan Mendarat Beregu Putra, Sumbar memang berada sedikit di bawah kontestan lain, pada posisi keenam dengan poin 369.
Pelatih Paralayang Sumbar Dodo Yudokusuma mengatakan, pada hari kedua pelaksanaan lomba Paralayang, angin masih jadi momok. Pasalnya, dari tiga shorty yang direncanakan, hingga pukul 14:00 WIT baru satu shorty yang bisa dimainkan.
“Angin memang mempengaruhi jalannya perlombaan. Angin hanya baik ketika pagi hari, kalau sudah siang hingga sore angin sangat kencang. Sulit untuk melanjutkan pertandingan, ” ujarnya.
Menyangkut kans, setidaknya juara di salah satu nomor yang dipertandingkan, Dodo memilih merendah. Menurutnya, hingga shorty ketiga, sangat dini memastikan siapa yang akan keluar sebagai juara di masing-masing nomor.
“Kita tidak pikirkan hasil saat ini. Saya minta kepada anak-anak untuk fokus dan berjuang dalam memperkecil kesalahan di setiap pendaratan. Itu saja. Kalau menyangkut hasil kita serahkan pada yang kuasa, ” ungkapnya.
Dodo menambahkan, Sumatra Barat pada PON kali ini bisa dikatakan underdog, sebab dalam empat kali babak kualifikasi PON selalu gagal. PON 2021 menjadi momen pertama paralayang Sumbar bersaing dengan penerbang-penerbang terbaik nasional.
“Kita pilih merendah saja. Dengan ini saya harap anak-anak bisa termotivasi dalam memberikan penampilan terbaik, ” pungkas Dodo. (***)