SUMBAR, - Sebanyak 16 tersangka teroris terkait Negara Islam Indonesia (NII) ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri di Sumatra Barat (Sumbar) beberapa waktu lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, kelompok NII di Sumbar memiliki keinginan untuk mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi lain.
Para tersangka teroris juga memiliki hubungan dengan kelompok teror lain di Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.
“Kemudian, dari serangkaian rencana tersebut juga adanya upaya serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah, mempersiapkan senjata tajam yang disebut dengan nama golok, dan juga mencari pandai besi, ” ujarnya kepada wartawan saat konferensi pers seperti dipantau di akun YouTube milik Divisi Humas Mabes Polri, Selasa (12/4/2022).
“Ada pun alat bukti persiapan ke arah golok tersebut yaitu singkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah seorang tersangka, ” imbuhnya.
Dia menerangkan, sampai saat ini, ada 16 tersangka teroris yang ditangkap di Sumbar. Penyidik Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang bukti.
Di antaranya adalah tiga unit senapan PCP, satu unit senapan angin, dua unit magasin, dua kotak amunisi, dan dua unit busur dan panah.
Densus 88 juga mengamankan enam bilah senjata tajam antara lain satu bilah pisau kerambit, satu bilah golok, dua bilah sangkur, satu bilah kapak, satu bilah pisau skater.
“Dan sejumlah barang bukti lainnya antara lain ada laptop, beberapa buku, dan dokumentasi terkait jaringan NII kemudian catatan mengenai struktur dan kegiatan jaringan NII dan juga ada buku tabungan dan kartu ATM serta peralatan kamping, ” sebut Ramadhan. (**)