Sumbar, - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sumatra Barat (Sumbar) mencatat, realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di daerah ini hingga 30 September 2021 sebesar Rp5, 84 triliun atau 92, 92 persen dari target.
“Angka ini tumbuh sebesar 40, 93 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2020, ” kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sumbar Heru Pudyo Nugroho dalam konferensi pers Kinerja APBN Sumatra Barat Triwulan III 2021, Senin (11/10/2021).
Heru mengatakan, APBN Sumbar 2021 difokuskan untuk melanjutkan penanganan pandemi dan memperkuat pemulihan ekonomi melalui realokasi untuk belanja produktif.
“Pemerintah tetap fokus melakukan upaya pemulihan kesehatan sekaligus menjaga roda perekonomian tetap berjalan dengan berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), ” jelasnya.
Heru menyebutkan, realisasi program PEN di Sumbar sampai dengan 1 Oktober 2021 telah mencapai Rp3, 37 triliun.
Dana tersebut disalurkan dalam berbagai program perlindungan sosial terhadap masyarakat, insentif untuk tenaga kesehatan, program prioritas padat karya, dan insentif usaha mikro kecil dan menegah (UMKM).
Rinciannya, Rp1, 8 triliun direalisasikan dalam bentuk dana perlindungan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), Prakerja, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan Bantuan Tunai PKL dan Warung (BTPKLW).
Selanjutnya, Rp641, 93 miliar direalisasikan di sektor kesehatan sebagai klaim pasien dan insentif tenaga kesehatan
Lalu, Rp544, 03 miliar direalisasikan untuk program prioritas padat karya melalui sejumlah kementerian, yakni Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Terakhir, Rp382, 60 miliar direalisasikan dalam bentuk insentif usaha di Sumbar lewat Bantuan Produktif Untuk Usaha Mikro (BPUM), tambahan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan subsidi bunga non-KUR.
Heru berharap, dana PEN yang telah dicairkan tersebut bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian Sumbar.
“Akselerasi belanja pemerintah pada tahun 2021 telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumbar secara signifikan, ” ujarnya.
Sebagai informasi, ekonomi Sumbar pada triwulan II 2021 tumbuh positif sebesar 5, 76 persen, meningkat signifikan jika dibandingkan dengan triwulan IV 2020 yang terkontraksi - 2, 23 persen, bahkan lebih tinggi dari periode sebelum pandemi Covid-19 pada triwulan IV 2019 yang hanya sebesar 5, 09 persen.
(**)