PESSEL-Luasnya potensi lahan yang dimiliki oleh Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), menjadi salah satu alasan bagi daerah itu bisa melakukan optimalisasi terhadap lahan terlantar.
Upaya itu dilakukan melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Disnahorbun), guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergerak di sekor pertanian dan perkebunan.
Kepala Distanhortbun Pessel, Nusirwan, mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Kamis (3/12/2020) bahwa di daerah itu juga terdapat seluas 77.033 hektare lahan yang bisa dikatakan belum optimal penggarapanya. Karena tidak optimal, sehingga lahan seluas itu bisa digolongkan pada lahan tidur.
Potensi lahan seluas itu, bisa dioptimalisasi pengarapanya. Dan itu tersebar di 15 kecamatan yang ada dengan luas berbeda.
"Pada 15 kecamatan itu potensi tanaman yang bisa dikembangkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat, terinventarisasi sebanyak 9 jenis. Diantaranya, kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, pala, gambir, nilam, kopi dan cengkeh, " katanya.
Dijelaskanya bahwa dari beberapa jenis itu, untuk pengembangan tanaman kelapa sawit yang bisa dilakukan optimalisasi terdata seluas 30.423 hektar.
Dari luas itu potensi paling besar berada di kecamatan Lunang dan Silaut, yakni mencapai 8.357 hektar. Disusul kecamatan Basa Ampek balai Tapan dan Ranah Ampek Hulu seluas 6.544 hektar, Pancungsoal dan Airpura 4.810 hektar dan disusul oleh kecamatan Lengayang seluas 3.218 hektar pula.
"Sedangkan sisanya ada pada 8 kecamatan lainya, yakni Kecamatan Sutera, Batangkapas, IV Jurai, Bayang, Bayang Utara dan Kecamatan Koto XI Tarusan, " ujarnya.
Ditambahkanya bahwa potensi optimalisasi lahan tidur itu juga dapat dikembangkan untuk jenis tanaman karet. Potensi luas tanamnya mencapai 13.293 hektare, dengan rata-rata mencapai 1.000 hektare perkecamatan.
"Sedangkan tanaman kakao potensinya seluas 10.100 hektare pula, disusul tanaman pala seluas 7.437 hektar. Sedangkan tanaman gambir pengoptimalisasinya juga mencapai 10.576 hektare pula, kopi seluas 2.504 hektare, cengkeh 1.397 hektar. Sedangkan tanaman nilam hanya seluas 434 hektare, " terangnya.
Dikatakan lagi bahwa dari 15 kecamatan yang ada di Pessel, Kecamatan Bayang merupakan yang sedikit lahan tidurnya yang bisa dioptimalisasi, sebab hanya seluas 1.062 hektar.
"Di kecamatan ini potensi optamalisasi lahan hanya pada jenis karet, kakao, kelapa, pala, gambir, kopi dan cengkeh, " ujarnya.
Sedangkan kecamatan yang memiliki lahan tidur terluas yang bisa dioptimalisasi adalah kecamatan Basa Ampek Balai Tapan.
"Di kecamatan ini luasnya mencapai 10.347 hektar. Potensi tanaman yang dapat dikembangkan adalah kelapa sawit seluas 6.544 hektar, karet 2.460 hektar, kakao 500 hektar, kelapa 155 hektar, gambir 332 hektar, nilam 35 hektar, kopi 300 hektar dan cengkeh 21 hektare pula, " tutup Nusirwan merinci. (rel/adi kampai)