BUKITTINGGI- - Dihari yang sama Komisi II Kota Bukittinggi bersama rombongan meninjau secara langsung kondisi SMP3 Bukit Apit Puhun Kota Bukittinggi pada Selasa (17/01).
Dalam statementnya Ketua Komisi II DPRD Kota Bukittinggi mengatakan bahwa mereka hadir untuk melihat secara langsung kondisi SMP 3 dan juga mencari jalan keluar tentang permasalahan yang ada di sekolah tersebut.
Hadir pada acara tersebut Ketua Komisi II Edison Katik Basa, Wakil Ketua DPRD Nur Hasra, anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat Erdison Nimli, dari Fraksi Partai PKS Ibnu Asis, H.Irman dari Partai P3, PLT Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Jeki, sejumlah staff Sekretariat serta Fauzan dan beberapa anggota dari Dinas PU dan PUPR.
Dalam penyampaiannya Kepala Sekolah SMPN 3 Bukit Apit Puhun Kota Bukittinggi Firman menyampaikan beberapa kendala yang secara umum sangat klasik, yakni masalah kekurangan air, kalau di SD 11 kelebihan air tetapi di SMP 3 kekurangan air.
"Kita selalu membeli air tangki untuk berwudhu siswa dan itu bisa menghabiskan 7 atau 8 tangki dengan kapasitas 5 kubik dan itu selalu memakai dana BOS, " ujar Firman.
Menurut Firman, jika kita buat sumur resapan atau sumur bor rasanya terlalu dalam, jadi ini yang menjadi masalah klasik disekolah ini.
"Kemudian kami menginginkan untuk pokok-pokok pikiran dari anggota Dewan kalau kita butuh kanopi untuk solat berjamaah diluar yang sementara kanopi tersebut baru seluas 13 meter, ' imbuhnya lagi.
Lanjut dikatakannya, kita punya areal ada 40 meter jadi kami minta mohon dilanjutkan untuk penambahan kanopi untuk periode 2024.
Kemudian untuk musholla kita sangat kecil jadi itu yang jadi kendala.
Ketua Komisi II DPRD Bukittinggi Edison Katik Basa menerima permasalahan dan persoalan dari SMP 3 Bukittinggi dan menyarankan agar segera membuat proposal selengkap lengkapnya untuk di anggaran ditahun 2024.(Linda).