Padang , -Adek Marlina, ibu 4 orang anak yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, tak pernah menyangka, Senin (11/4/2022) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, rumahnya yang sederhana di Tampunik, Nagari Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, didatangi orang nomor satu di Sumatera Barat, Gubernur Mahyeldi.
Ketika gubernur bersama rombongan singgah sahur tiba dirumahnya, Marlina sedang menyiapkan nasi untuk persiapan sahur dirinya bersama tiga orang buah hatinya, Khairil Aziz (15), Salsa (13) dan Shayla (9). Sedangkan anak bungsunya Hasyifa masih usia balita.
Suaminya, Khairunnas sedang tidak ada dirumah karena bekerja sebagai security sebuah kantor pemerintah di Bangkinang.
“Pulangnya sekali sebulan pak, kadang sekali tiga bulan. Suami disana juga menambah penghasilan dengan ngojek, ” kata Marlina, saat ditanya gubernur.
Gubernur menyampaikan maaf kalau mengejutkan Marlina sekeluarga karena datang tanpa pemberitahuan sebelumnya.
“Saya mohon maaf pagi-pagi ini menganggu. Kita memang sengaja tidak memberi tahu terlebih dahulu, supaya tidak ramai, ” kata Buya Mahyeldi, yang hadir bersama sejumlah Kepala OPD Provinsi Sumbar dan Wali Nagari Simalanggang.
Berdasarkan penuturannya, Marlina juga membantu pendapatan keluarga dengan menjadi buruh tani di sawah atau kebun milik orang lain dengan upah Rp50 ribu perhari. Kerjanya tidak setiap hari, tergantung permintaan pemilik sawah atau kebun. Meski hidup pas-pasan, namun Marlina bersyukur ketiga anaknya berprestasi di sekolah menjadi juara kelas.
Supardi, mamak dari Marlina yang ikut hadir setelah mengetahui ada gubernur datang menyampaikan rasa syukur anak-anak kemenakannya diberi anugerah kepintaran di sekolah namun diakui ke depan akan sulit untuk melanjutkan kesekolah yang tinggi karena hambatan biaya.
Dua dari tiga anak yakni Aziz dan Salsa ketika ditanya cita-citanya nanti mau jadi apa, keduanya menjawab ingin menjadi dokter.
Buya Mahyeldi pun tampak senang melihat semangat anak-anak Marlina yang bercita-cita tinggi meski hidup sederhana di rumah yang kecil dan sempit dengan kondisi kayu dinding lapuk dan atap bocor ketika hujan.
“Kondisi tak menghalangi untuk menjadi sukses dan berprestasi, tapi harus sungguh-sungguh belajar dan membantu orangtua. Dan jangan lupa agar dimantapkan ibadahnya. Insyaallaah mudah-mudahan nanti cita-cita akan tercapai. Seperti saya juga dulu hidup dari orangtua sebagai kuli panggul di pasar, ” ungkap Buya Mahyeldi memberi motivasi.
Pada kesempatan itu, gubernur makan sahur bersama dengan keluarga Marlina beserta semua rombongan yang hadir. Usai santap sahur, Gubernur Mahyeldi menyerahkan bantuan rehab rumah tidak layak huni dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumbar, senilai Rp25 juta.
“Insyaallaah nanti akan dilihat oleh Baznas mana saja atau apa saja bagian rumah yang perlu untuk diperbaiki. Dana Baznas ini merupakan zakat yang dikumpulkan oleh Baznas dari para pegawai pemerintah dan juga donatur dan muzakki lainnya, ” jelas Buya Mahyeldi.(**)