Anggaran Baju Dinas DPRD Sumbar Capai Rp1,14 Miliar, Feri Amsari: DPRD Bukan Tempat Cari Pakaian Gratis

    Anggaran Baju Dinas DPRD Sumbar Capai Rp1,14 Miliar, Feri Amsari: DPRD Bukan Tempat Cari Pakaian Gratis

    SUMBAR, - Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand), Feri Amsari mengkritik pengadaan pakaian dinas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) yang menelan anggaran Rp1, 14 miliar.

    Menurutnya, DPRD Sumbar tidak belajar dari batalnya pengadaan gorden rumah dinas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI senilai Rp43, 5 miliar. Diketahui, pengadaan gorden tersebut batal usai ramai dikritik.

    “DPRD Sumbar tidak belajar dari gagalnya anggaran gorden rumah dinas DPR, ” tegasnya saat dihubungi via telepon, Jumat (20/5/2022).

    Dia menuturkan, DPRD memiliki tiga fungsi yaitu yaitu membentuk legislasi daerah, mengawasi eksekutif daerah, dan menyusun anggaran daerah.

    “Saya pikir tidak ada relasi pakaian dinas itu dengan fungsi dan tugas DPRD. Oleh karena itu, anggaran terkait pakaian dinas itu mubazir yang bisa diperuntukan untuk kepentingan rakyat banyak, ” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia bahkan mengatakan, DPRD bukan tempat untuk mencari cara mendapatkan pakaian gratis.

    Sebelumnya diberitakan, DPRD Sumbar menganggarkan Rp1.135.550.000 untuk pengadaan pakaian dinas dan atribut 65 anggota dewan.

    Berdasarkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Sumbar, nilai pagu paket tender tersebut mencapai Rp1.135.550.000, dan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2022.(**)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Buka Bimtek Calon PPIH 2022, Gubernur Mahyeldi:...

    Artikel Berikutnya

    Terjawab, Ternyata Arief Muhammad Dipanggil...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Puluhan Ribu Masyarakat Padati Kampanye Akbar Welly-Anggit
    Sukseskan Ketahanan Pangan, Babinsa 02/SE Hadiri Penyerahan Benih Ikan Nila
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Kemenangan NC-LM di Depan Mata, Warga Kota Solok Diminta Lawan Intimidasi dan Politik Uang
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami