PASAMAN, - Keluarga atau ahli waris almarhum Dr. Haris Arja Eka Putra, SPpD, dokter spesialis Penyakit Dalam yang meninggal karena terpapar covid-19 telah menerima dana santunan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 300 juta.
Dr. Haris Arja Eka Putra, SPpD, bertugas di ruang isolasi RSUD Lubuksikaping, santunan yang diterima dari Kementerian Kesehatan RI, yang diserahkan Bupati Pasaman, H Benny Utama, SH, MM.
"Santunan diserahkan Pak Bupati di ruang kerja Beliau Senin kemaren, dan diterima istri Almarhum Dokter Haris, Silvia Lora, " ujar Dr. Yong Marzuhaili, Direktur RSUD Lubuksikaping.
Dijelaskan Dr. Yong, Dokter Haris merupakan salah seorang dokter Spesialis Penyakit Dalam yang bertugas di ruang isolasi RSUD Lubuk Sikaping. Almarhum meninggal dunia Kamis (27/5) bulan lalu, , setelah sempat mendapat rawatan intensif selama lima hari di RS M. Jamil, Padang.
"Kepergian Dokter Haris meninggalkan duka yang mendalam, dan Kami di rumah sakit Lubuksikaping merasa sangat kehilangan, " imbuh Dr. Yong.
Diceritakan Dr. Yong, sebagai dokter muda, Dr. Haris adalah sosok pekerja keras dan punya dedikasi tinggi akan tugas dan tanggung jawab profesinya.
Bupati Pasaman H. Benny Utama saat penyerahan santunan kepada Istri Alm. Dokter Haris, menyampaikan ucapan duka cita atas 'kepergian' dokter Haris.
"Dokter Haris adalah dokter pejuang, dan jasa-jasanya akan selalu dikenang, " ucap Bupati Benny sedih.
Santunan kematian dokter Haris sebesar Rp.300 jt, diserahkan Bupati H. Benny Utama kepada Silvia Lora, istri dokter Haris.
Hingga hari ini, sejak wabah pandemi Covid-19 melanda Kabupaten Pasaman, tercatat sudah 35 orang warga Pasaman meninggal dunia, dan hasil tracking, umumnya akibat terdampak dari luar daerah, dan ada yang luar negeri.
"Atas keseriusan Bapak Bupati, saat ini RSUD Lubuksikaping sudah memiliki 23 ruang isolasi, dan dalam waktu dekat segera dilengkapi empat unit alat ventilator baru, " tambah dokter Yong, sembari menyebut siap mendukung program vaksinasi Bupati Pasaman bagi seluruh rakyat Kabupaten Pasaman. -